Persatuan Wanita Tonsea (WanTon) Minahasa di Jakarta dalam peranya sebagai satu kelompok yang diisi wanita hebat asal Tonsea Minahasa Utara, terus melakukan gerakan sebagai upaya pelestarian budaya dan kultur leluhur orang Tonsea. Terbukti saat melakukan kunjungan ke Sulawesi Utara. Ketua umum Persatuan Wanita Tonsea (Wan’Ton) di Jakarta Jeanette Gandatresna bersama rombongan menggekar sejumlah kegiatan diantaranya bersiarah ke makam Pahlawan Nasional Walanda Maramis tokoh perempuan yang betapa mencurahkan kasih sayang terhadap anak-anak sebagai gambaran bagi perempuan masa kini yang kerap kali menelantarkan anak- anak mereka.
” Ibu Walanda Maramis yang merupakan tokoh pejuang asal Tonsea menjadi panutan bagi Kelompok Wanton untuk bagaimana melanjutkan cita-cita luhur beliau dengan terus memberikan perhatian dan kasih sayang seorang ibu kepada Tanah Air dan keluarga lewat kerja positif dannm itulah semangat yang mendasari kunjungan Wanton ke Sulut,” kata Janette Gandatresna pekan lalu.
Selain melaksanakan kegiatan baksos, Kelompok Wanton juga mengujungi Hutan Wisata ‘Talise’ di Desa Kolongan Minut, rombongan disambut langsung Ketua Paimpuluan Wewene Tonsea (PWT) Sulut Adriana Charlote Dondokambey dengan melihat sambik menikmati suasana asri wisata hutan lindung. Dihari yang sama, rombongan Wanton bersama penasehat PWT Sulut Sus Sualang – Pangemanan melakukan kunjungan ke TK Paud “Sepakat” Karegesan dan juga melakukan penanaman pohon di Kebong Oma Emmy di Desa Kaasar.” Kehadiran Kelompok Wanton di Manado dan Minahasa Utara dilakukan dalam rangka perayaan Paskah dan HUT WanTon ke 22’th,” ungkap Ketua Panitia Ingrid Prasetyo Bulahari yang juga sebagai Anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Minahasa Utara yang adalah Putri Wartawan Senior Alm Dr. Estevanus Bulahari.
Selama kegiatan yang berlangsung dari tanggal 23- 27 Maret 2024 tersubut rombongan Wanton juga melakukan siarah dimakam salah satu Anggota Kelompok Wanton Almarhuma Debbora Deby Yohana Watuliu Dumais yang adalah istri dari Brigjen Winston Tommy Watuliu, dengan menabur bunga sebagai penghormatan atas peran dan jasa almarhumah dikelompok Wanton yang selalu mengutamakan kepentingan banyak orang diatas kepentingan pribadi